Suara Seorang Gadis
(Azist Haryono)
Barangkali tidak ada yang tahu
Kalau kau pandai menyanyi dan mendesah, gaduh
rasanya
Lalu aku membaca namamu penuh insyaf
kau begitu cekatan berkata rindu
pandai menghayal
Bekas bibirmu masih tercatat disapu tanganku
Entah apa yang diisi
Ada juga bekas kecupan yang masih tertidur
Lalu mataku tercetak di dadamu.
Banyak yang bergumam
Ditubuhnya melekat sang surga
Pula ranum parasnya, seketika
Irama matamu pertanda isyarat yang berdahsyat
Senyawa darah dalam nadiku
Adrenalinku, mulai meronta-ronta
Merasakan getaran ditipis bibirmu
Dengan suatu sihir yang mendesah oleh nafasmu
aku masih diam, menganga
Mendamba kulitmu yang terang
Lalu lahirlah sejarah hidupmu
Betapa tak tertanding kecantikanmu
Nyaris sempurna lalu mendesah.
Jakarta, september 2017
good
BalasHapus