Mengantuk pada
Malam
(Azist Haryono)
Hayati-ku, kasurku lusuh, kusut dan usang.
Aku sangat susah untuk tidur
ketika malam begitu antusias bermesraan denganku
Namun, mataku takut untuk tidur.
Rasa kantukku sudah datang,
Dan aku masih saja susah tidur.
Rebahanku sudah bergelimang
Hingga bantal membusuk, mencaci-maki padaku
Aku bangun, lalu menghina malam
Mencabik-cabik, Mengutuk, “megapa ada malam”?
Hayati-ku, pada malam-ku, aku pernah rusuh,
Dan pada-mu mungkin aku akan
bangun
Untuk tidur.
Mengantuk pada
Malam
(Azist Haryono)
Hayati-ku, kasurku lusuh, kusut dan usang.
Aku sangat susah untuk tidur
ketika malam begitu antusias bermesraan denganku
Namun, mataku takut untuk tidur.
Rasa kantukku sudah datang,
Dan aku masih saja susah tidur.
Rebahanku sudah bergelimang
Hingga bantal membusuk, mencaci-maki padaku
Aku bangun, lalu menghina malam
Mencabik-cabik,
Mengutuk, “megapa ada malam”?
Hayati-ku, pada malam-ku, aku pernah rusuh,
Dan pada-mu mungkin aku akan
bangun
Untuk tidur.
Parma, 06 Maggio 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar