kupu-kupu
menari menghiasi jarimu
dan mereka tunduk diwajahmu ,
tempat setiap rindu menggumpal .
Pada sujud-ku, kamu menjadi bahan buat dibicarakan,
Kunikmati sayatannya, lukanya
Menggigit bibirku hingga memar
Kamu adalah gumpalan frasaku
Yang berberbentuk, hingga
Pada malam, kututurkan untuk pagi
Untuk mengisi siang-ku.
Kamu masih terus meremas kuku-mu
Menahan suaramu untuk bersikap
manis padaku
di hadapanku kamu tumpah-ruahkan dirimu
hingga bahkan langit sudah tahu
(Azist Haryono)
Jakarta, 14 Oktober 2018
wadidaoh
BalasHapus