Tuhan, mungkin saja sebutanku hampa
Dari sekian keraguanku saat ini.
Ingatlah aku,
aku mencintaimu di atas tumpukkan uang di sakuku
aku melihatmu ditengah hiruk pikuk perasaanku
aku mengamatimu pada setiap tepi restoran
dan aku,
aku merasakanmu di ujung tangisanku.
Lalu,
mungkin saja aku masih berkata
Tuhan aku masih mencintaimu
itu hanyalah kidungku di setiap kali aku lapar,
lapar dengan diriku sendiri.
Parma, settembre 2022
Azist Haryono